Jakarta, Kemendikbud --- Ujian nasional (UN) jenjang SMA dan MA telah berlangsung selama empat hari, yakni tanggal 10 hingga 13 April 2017. Dari total 20.553 SMA/MA, jumlah sekolah yang menerapkan UNBK lebih sedikit daripada sekolah penyelenggara UN berbasis kertas dan pensil (UNKP). Namun menariknya, jumlah siswa peserta UNBK justru lebih banyak daripada jumlah siswa peserta UNKP.
Pada UN tahun 2017, terdapat 9.661 sekolah penyelenggara UNBK dan 10.892 sekolah penyelenggara UNKP. Dari jumlah sekolah tersebut, terdapat 1.145.341 siswa yang menjadi peserta UNBK, sedangkan jumlah peserta UNKP hanya 666.878 siswa. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Dadang Sudiyarto mengatakan, hal tersebut terjadi karena adanya resource sharing atau berbagi sumber daya antarsekolah penyelenggara UNBK.
“Jadi sekolah yang tidak mampu menyelenggarakan UNBK secara mandiri ini kita menyebutnya bukan menumpang ke sekolah lain, melainkan terjadi resource sharing,” ujar Dadang dalam konferensi pers tentang Ujian Nasional jenjang SMA/MA di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (13/4/2017).
Dari 9.661 sekolah penyelenggara UNBK, sebanyak 7.689 sekolah menyelenggarakan UNBK secara mandiri, sedangkan 1.972 sekolah bergabung dengan sekolah lain, baik sesama jenjang (SMA/MA/SMK), maupun berbeda jenjang (SMP/MTs). Secara nasional, ada tiga provinsi yang seluruh sekolahnya menyelenggarakan UNBK SMA/MA, yaitu Provinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Bangka Belitung.
Setelah UN jenjang SMA/MA, Kemendikbud masih memiliki rangkaian pelaksanaan ujian nasional berupa UN SMP/MTs, Ujian Susulan untuk SMA/SMA/MA/MAK, Ujian Susulan untuk SMP/MTs, dan UN Pendidikan Kesetaraan (Paket B dan Paket C). Ujian Susulan untuk SMA/MA/SMK/MAK akan berlangsung dua hari, yaitu tanggal 18 dan 19 April 2017.
“Ujian Susulan ini diperuntukkan bagi peserta yang berhalangan ikut UN (jadwal regular) karena sakit atau alasan tertentu. Ujian Susulan juga untuk peserta UNBK kemarin yang mengalami gangguan teknis saat ujian,” kata Dadang.
Ia menambahkan, khusus untuk Provinsi DKI Jakarta, karena tanggal 19 April akan digelar pilkada, maka Ujian Susulannya akan berlangsung pada tanggal 18 dan 20 April 2017. Kemudian, UN Pendidikan Kesetaraan untuk Paket C akan dilaksanakan dalam dua gelombang. Gelombang pertama pada tanggal 15 dan 16 April 2017, sedangkan gelombang kedua tanggal 22 dan 23 April 2017.
Terkait isu kebocoran soal yang beredar di kalangan siswa, Inspektur Jenderal Kemendikbud, Daryanto mengatakan, Inspektorat Jenderal Kemendikbud menindaklanjuti laporan yang masuk tentang kecurangan dalam penyelenggaraan UN. “Ada laporan yang ternyata hoax, tidak benar. Tapi untuk laporan yang terbukti benar akan kami tindaklanjuti dengan serius,” tegasnya.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud, Ari Santoso mengatakan, secara umum pelaksanaan UN SMA/MA berjalan dengan baik dan lancar. Jumlah pengaduan yang masuk ke Kemendikbud pun hanya sedikit dibandingkan dengan tahun lalu. “Memang masih ada beberapa laporan kejadian kecil di daerah, tapi jumlahnya tidak banyak,” ujarnya. (Desliana Maulipaksi)